Bukanlah nujum aku mampu bicarakan apa akan berlaku esok. Apa akan berlaku lusa. Apa akan berlaku nanti. Bukanlah aku tukang sihir mampu merubah hasil, atau sekurang-kurangnya merubah hati dari perit bertukar senang menangis. Bukan juga aku mulia pada hati yang dapat menahan henti amarah serta merta saat ia terbakar menyala.
Bukan.
Bukan pada hati.
Bukan pada perasaan.
Jauh sekali pada kelakuan.
Namun apa yang ada. Apa adanya. Biarkan ia disitu, meski merobek hati, masih ada megah untuk berdiri memegang kekuatan hadiah buat insan bernama manusia.
Dalam sujud akhir, ada tenang air mengalir basahkan seluruh perit jalanku. Dalam tenang redhaku, nekadku untuk tempuh semua setiap satunya. Dalam berkecai derai hati, ada senyum memaksaku bertatih lagi.
Oh tuhan,
Meski apa pintaku belum masa milikku lagi...
Jangan biarkan damai ini pergi...
No comments:
Post a Comment